Panduan Memilih Pompa Tambang Pasir yang Tepat

pompa tambang pasir yang tepat - dico

Mengelola aliran material pasir di lapangan, baik di area tambang, galian, maupun proyek konstruksi, sangat bergantung pada pompa yang tepat. Salah pilih pompa, aliran material jadi tersendat, downtime sering, dan biaya operasional ikut naik gara-gara pompa cepat aus.

Di panduan ini, kita bahas cara memilih pompa tambang pasir yang lebih awet dan sesuai kondisi lapangan: mulai dari karakter pasir, kapasitas aliran, tekanan/head, sampai desain body dan impeller. 

Di bagian akhir, akan ada contoh konfigurasi nyata dan opsi pompa sedot pasir kecil / portable yang bisa dicustom lewat DICO.

Apa Itu Pompa Tambang Pasir dan Kapan Anda Membutuhkannya?

Secara teknis, pompa tambang pasir termasuk kategori slurry pump, yaitu pompa yang didesain untuk memindahkan campuran padatan (pasir, kerikil halus) dan cairan (biasanya air). Dibanding pompa air biasa, pompa ini:

  • Punya body dan impeller lebih tebal untuk menahan gesekan pasir abrasif. 
  • Jalur aliran (passage) lebih lega supaya butiran pasir dan kerikil kecil bisa lewat tanpa mudah menyumbat.
  • Menggunakan material dan komponen yang lebih “berat” (bearing, shaft, seal) agar tahan kerja terus menerus di lingkungan keras.

Anda biasanya butuh pompa sedot pasir khusus kalau:

  • Mengambil atau memindahkan pasir dari sungai dangkal atau kali ke lokasi penimbunan atau titik kerja lain.
  • Memindahkan pasir dari kolam galian ke truk atau stockpile.
  • Mengalirkan slurry pasir ke unit pencucian / klasifikasi.
  • Mengelola tambang dengan akses terbatas, sehingga perlu pompa pasir portable yang bisa dipindah-pindah.

Contoh Penggunaan di Lapangan (Skala Kecil–Menengah)

Beberapa skenario umum:

  • Lokasi pasir sungai dengan akses sempit

Pakai pompa sedot pasir sungai ukuran 2½–3 inch dengan mesin diesel kecil. Pompa ditempatkan di pinggir sungai, sedotan dari dasar sungai, dan buangan langsung ke bak penampung.

  • Operasi pemindahan pasir dengan kebutuhan 1–2 truk per hari

Fokus ke pompa sedot pasir kecil yang hemat bahan bakar, gampang dipindah, dan kapasitas cukup untuk 1–2 truk per hari. Biasanya diameter 3–4 inch sudah cukup.

  • Proyek yang butuh mobilitas tinggi

Gunakan pompa pasir portable di rangka roda atau dudukan yang mudah diangkat pakai alat berat kecil. Selain untuk pasir, sering dipakai memindahkan lumpur dan kerikil halus.

  • Kebutuhan debit lebih besar tanpa masuk kelas dredging

Mulai masuk ke ukuran 4–6 inch, masih di bawah kelas dredger besar, tapi sudah cukup untuk melayani beberapa truk per jam bila setting dan suplainya tepat.

Faktor Teknis Penting Saat Memilih Pompa Tambang Pasir

Di level teknis, minimal Anda harus paham empat hal ini sebelum memutuskan tipe/ukuran pompa:

  1. Karakter material (ukuran & konsentrasi pasir).
  2. Kapasitas aliran (flow rate) dan tekanan / head.
  3. Material dan ketebalan body pompa.
  4. Desain impeller dan toleransi terhadap aus.

Karakter Material yang Dipompa (Ukuran & Konsentrasi Pasir)

Untuk slurry, yang penting bukan cuma “ini pasir” atau “ini lumpur”, tapi:

  • Ukuran butir (particle size)
    Slurry pump dirancang agar ukuran partikel tertentu bisa lewat tanpa menyumbat dan tanpa merusak pompa terlalu cepat.

    • Pasir halus–sedang (campuran + sedikit kerikil kecil) biasanya aman untuk banyak pompa.
    • Kalau ada kerikil 10–20 mm, pastikan pilih pompa yang memang dirancang untuk max. size partikel segitu.
  • Di katalog pompa pasir DICO misalnya, ada varian yang dirancang untuk partikel sekitar 8–12 mm (mini) dan ada yang sampai 20 mm di seri 3″, 4″, 6″, dan di atasnya.
  • Konsentrasi padatan (solid concentration)
    Semakin tinggi persentase pasir dibanding air:

    • Semakin berat kerja pompa.
    • Butuh tenaga mesin lebih besar dan desain pompa lebih heavy-duty.
    • Risiko aus meningkat, terutama di impeller dan volute.

Kalau material cenderung sangat kental dan padat, kadang lebih aman menurunkan konsentrasi sedikit (tambah air) supaya pompa tidak cepat habis.

Kapasitas Aliran (Flow Rate) dan Tekanan / Head

Dua angka yang perlu Anda pegang:

  • Flow rate / kapasitas aliran
    Biasanya dinyatakan dalam m³/jam atau liter/menit.
    Pertanyaan praktisnya:
    “Dalam sehari realistisnya mau pindah berapa m³ pasir, dengan jam kerja berapa lama?”
  • Total head (tinggi tekan total)
    Bukan cuma “naik berapa meter”, tapi kombinasi dari:

    • Tinggi vertikal dari permukaan air ke titik buang (static head).
    • Panjang pipa/selang dan jumlah belokan (kerugian gesek).
    • Tambahan tekanan kalau keperluan khusus (misalnya ke cyclone / washer).

Pompa yang terlalu kecil untuk head yang tinggi akan:

  • Debitnya jatuh jauh di bawah spek.
  • Bekerja sangat berat, kadang sampai overheat.
  • Mempercepat kerusakan seal, bearing, dan impeller.

Sebaliknya, pompa yang terlalu besar di head rendah sering boros bahan bakar dan bisa mempercepat aus kalau kecepatannya terlalu tinggi.

Material dan Ketebalan Body Pompa

Untuk pompa tambang pasir, dua hal utama:

  • Material body dan impeller
    Slurry pump untuk material abrasif umumnya memakai material yang:

    • Lebih keras / tahan aus (misalnya baja paduan atau besi cor tahan abrasi).
    • Kadang dilapisi liner atau part yang bisa diganti kalau sudah aus.
  • Ketebalan body
    Body yang tipis mungkin lebih murah di awal, tapi:

    • Lebih cepat habis terkikis pasir.
    • Lebih rawan retak kalau ada benturan atau vibrasi berlebih.

Di produk pompa pasir DICO, Anda bisa lihat variasi seri dan ukuran yang secara desain ditujukan untuk kerja berat di pasir dan kerikil halus, termasuk varian mini dan seri J/S untuk ukuran 3″, 4″, 6″, dan seterusnya.

Kenapa Ketebalan Body & Desain Impeller Penting untuk Umur Pakai

Impeller adalah komponen utama yang berputar dan langsung bersentuhan dengan pasir.

Hal yang perlu diperhatikan:

  • Desain impeller untuk slurry:
    • Biasanya punya jalur aliran lebih lega agar pasir dan kerikil bisa lewat tanpa macet.
    • Ujung-ujung sudu (vane) lebih tebal untuk menahan kikisan.
  • Ketebalan & geometri impeller:
    • Impeller yang terlalu tipis akan cepat “tergerus”, profilnya berubah, dan performa pompa turun drastis.
    • Desain yang benar bisa memperpanjang umur pakai, dan ketika aus, cukup ganti impeller-nya saja (lebih murah daripada ganti satu set pompa).

Untuk operasi pemindahan pasir dengan kapasitas terbatas hingga menengah, punya impeller yang mudah diganti dan tersedia stok spare part (misalnya dari DICO) akan sangat membantu mengurangi downtime.

Daya Tahan: Kunci Pompa Tambang Pasir yang Tidak Bikin Pusing

Dampak Pasir Abrasif terhadap Komponen Pompa

Pasir pada dasarnya seperti kertas amplas yang terus-menerus lewat di dalam pompa. Efeknya:

  • Mengikis leading edge impeller.
  • Menipiskan volute / casing bagian yang sering kena hantaman partikel.
  • Mengurangi efisiensi pompa (flow turun, tekanan melemah) seiring waktu.
  • Menyiksa mechanical seal dan shaft sleeve jika banyak partikel lewat di sekitar area tersebut.

Itu sebabnya slurry pump umumnya:

  • Dibuat dengan material dan desain khusus untuk abrasif.
  • Direkomendasikan berjalan di kecepatan yang tidak terlalu tinggi untuk mengurangi laju aus.

Peran Pengelasan yang Tepat pada Umur Pakai Pompa

Dalam praktik di lapangan, banyak pompa untuk pemindahan pasir dipasang di:

  • Rangka las (frame) yang diangkat-angkat.
  • Dudukan yang digeser pakai alat berat.
  • Kadang dipadukan dengan tangki / dudukan custom buatan lokal.

Pengelasan yang buruk bisa membuat:

  • Retak di titik sambungan ketika pompa bergetar atau kena benturan saat dipindah.
  • Misalignment antara pompa dan mesin penggerak (coupling cepat rusak, bearing cepat jebol).
  • Bocor di bagian pipa/rumah pompa yang disambung atau dimodif.

Kalau Anda pesan pompa custom, penting memastikan:

  • Kualitas las di frame dan rumah pompa rapi.
  • Penggunaan material yang cukup tebal di area yang menahan beban dan vibrasi.
  • Alignment pompa–engine dicek sebelum unit dikirim.

Contoh Konfigurasi Pompa Tambang Pasir untuk Kebutuhan Nyata

Konfigurasi untuk Sungai Dangkal dan Akses Sempit

Konteks: tambang pasir kecil di sungai/kali, akses masuk hanya bisa pakai pickup atau kendaraan kecil.

Rekomendasi umum:

  • Pompa sedot pasir kecil / pompa pasir portable
    • Ukuran: 2½–3 inch dengan max size partikel sekitar 8–12 mm.
    • Penggerak: mesin diesel kecil, cukup diangkut dengan dua orang atau pakai hand pallet.
    • Cocok untuk: pompa sedot pasir sungai di lokasi yang sering pindah-pindah.

Tips praktis:

  • Letakkan pompa sedekat mungkin dengan permukaan air untuk mengurangi tinggi hisap.
  • Gunakan saringan (strainer) di ujung selang hisap agar kerikil besar dan sampah tidak ikut tersedot.
  • Pertahankan selang hisap sesingkat dan selurus mungkin.

Konfigurasi untuk Debit Lebih Besar Tanpa Masuk Kelas Dredging

Kalau targetnya sudah:

  • Mengisi beberapa truk per jam,
  • Mengalirkan pasir dalam jarak lumayan jauh,

Anda bisa mulai melihat:

  • Pompa pasir ukuran 4–6 inch dengan desain khusus pasir/kerikil (max partikel bisa sampai sekitar 20 mm, tergantung seri).

Biasanya dikombinasikan dengan:

  • Mesin diesel yang lebih besar (HP lebih tinggi).
  • Pipa discharge dengan diameter yang sesuai supaya tidak terlalu banyak kerugian gesek.
  • Tata letak pipa yang mempertimbangkan panjang dan belokan, karena ini sangat mempengaruhi total head dan kebutuhan tenaga. 

Konfigurasi seperti ini masih jauh di bawah kelas dredger full-scale, tapi cukup untuk operasi tambang pasir menengah yang stabil.

Kapan Anda Perlu Pompa Custom (Diameter Inlet, Outlet, dan Lainnya)

Anda mulai perlu mempertimbangkan pompa custom ketika:

  • Punya pipa eksisting dengan ukuran khusus, misalnya ingin pompa dengan inlet 4 inch tapi outlet 5 inch, atau tipe sambungan tertentu.
  • Karakter pasir sangat keras / abrasif, sehingga minta:
    • Ketebalan body ekstra.
    • Desain impeller spesifik.
  • Butuh konfigurasi skid / frame yang disesuaikan dengan layout site (misalnya mau dinaikkan ke atas ponton, atau dipasang bareng genset di satu rangka).

DICO, misalnya, tidak hanya menjual pompa pasir standar, tapi juga menyediakan body, impeller, dan komponen lain yang memungkinkan konfigurasi custom sesuai kebutuhan lapangan.

Tips Setting dan Perawatan Pompa Tambang Pasir agar Lebih Awet

Setting Posisi Pompa, Selang Hisap, dan Saringan

Beberapa best practice sederhana tapi dampaknya besar:

  • Posisi pompa
    • Usahakan pompa berada sedekat dan serendah mungkin terhadap permukaan air (mengurangi tinggi hisap).
    • Hindari posisi yang membuat pompa gampang kemasukan udara (air leak di selang hisap).
  • Selang hisap (suction hose)
    • Pakai selang yang benar-benar tahan vakum; selang biasa bisa terjepit/kolaps saat hisap kuat.
    • Minimkan belokan tajam dan sambungan yang berlebihan.
  • Saringan (strainer)
    • Pastikan luas lubang total saringan jauh lebih besar dari luas penampang selang (supaya tidak menghambat aliran).
    • Rajin dibersihkan dari sampah daun, plastik, dan batu besar.

Setting yang rapi akan membantu menjaga flow tetap stabil dan mengurangi risiko kavitasi serta aus tidak merata di dalam pompa.

Perawatan Rutin untuk Mengurangi Aus dan Downtime

Checklist sederhana yang bisa jadi SOP harian/mingguan:

  • Harian / sebelum operasi:
    • Cek level oli mesin dan pelumas bearing (kalau ada).
    • Periksa sambungan selang dan clamp (jangan sampai ada kebocoran udara di sisi hisap).
    • Lihat apakah ada getaran berlebihan atau suara tidak normal saat dijalankan.
  • Berkala (misalnya tiap 2–4 minggu, tergantung intensitas):
    • Buka inspection cover (kalau ada) untuk melihat kondisi impeller dan casing.
    • Cek keausan di bagian yang sering kena hantaman pasir.
    • Pastikan alignment pompa–engine dan kondisi kopling masih baik.
  • Setelah operasi di air kotor / laut / lumpur berat:
    • Jalankan pompa sebentar dengan air relatif bersih untuk “membilas” bagian dalam.

Dengan perawatan sederhana tapi konsisten, umur pompa bisa jauh lebih panjang dan biaya “tiba-tiba rusak” turun drastis.

FAQ Seputar Pompa Tambang Pasir

Apa bedanya pompa tambang pasir dengan pompa air biasa?

Perbedaan utamanya:

  • Pompa tambang pasir adalah jenis slurry pump, didesain khusus untuk campuran padat–cair yang abrasif (pasir, lumpur, kerikil halus).
  • Komponen seperti body, impeller, dan shaft lebih tebal dan kuat.
  • Jalur aliran lebih lega untuk mencegah sumbatan.

Pompa air biasa umumnya hanya cocok untuk air jernih atau sedikit kotor, dan akan cepat aus kalau dipaksa menyedot pasir dalam jumlah besar.

Bagaimana cara menentukan ukuran pompa (3, 4, atau 6 inch) yang tepat?

Secara praktis, Anda bisa mulai dari:

  • Target produksi:
    • Jika target hanya beberapa truk per hari → 2½–3 inch sering cukup.
    • Untuk volume lebih besar dan jarak alir yang lebih jauh → pertimbangkan 4–6 inch.
  • Kondisi lapangan:
    • Akses sempit dan sering pindah → pompa sedot pasir kecil (2½–3 inch) yang portable.
    • Lokasi permanen dengan kebutuhan debit besar → 4–6 inch di rangka yang lebih besar.
  • Head total dan panjang pipa:

Semakin tinggi dan semakin jauh, semakin Anda butuh pompa dengan diameter dan tenaga lebih besar.

Idealnya, diskusikan data ini dengan tim teknis atau vendor seperti DICO agar disesuaikan dengan seri pompa yang tepat.

Material apa yang sebaiknya digunakan pada pompa tambang pasir?

Untuk pasir yang abrasif:

  • Material yang tahan aus seperti besi cor khusus / baja paduan untuk impeller dan casing sangat disarankan.
  • Di beberapa desain slurry pump, ada liner karet atau metal yang bisa diganti, sehingga body utama lebih awet.

Untuk lingkungan yang korosif (misalnya air payau/air laut), kombinasi ketahanan aus dan korosi perlu dipertimbangkan. Ini biasanya dibahas saat pemilihan spesifikasi pompa.

Seberapa penting kualitas pengelasan pada rangka dan body pompa?

Sangat penting, karena:

  • Rangka las yang buruk dapat retak ketika terkena vibrasi dan beban berat.
  • Retak di area las bisa menyebabkan misalignment antara pompa dan mesin, mempercepat kerusakan bearing dan kopling.
  • Pada modifikasi body/sambungan, lasan jelek bisa menyebabkan kebocoran dan titik lemah saat pompa bekerja di tekanan tinggi.

Untuk pompa yang akan sering diangkat/dipindah (portable), kualitas pengelasan jadi faktor umur pakai yang tidak boleh diremehkan.

Apa saja tanda pompa tambang pasir perlu segera diservis?

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Debit tiba-tiba turun jauh padahal kondisi suplai sama.
  • Pompa bergetar lebih keras dari biasanya atau muncul suara “bergesek”.
  • Kebocoran di area seal, packing, atau sambungan casing.
  • Mesin penggerak terasa lebih berat / boros bahan bakar untuk debit yang sama.

Biasanya ini indikasi bahwa:

  • Impeller mulai habis,
  • Casing aus,
  • Atau ada masalah di seal/bearing yang kalau dibiarkan bisa berujung rusaknya pompa.

Butuh Pompa Tambang Pasir yang Bisa Dicustom? Cek DICO Sekarang!

Kalau Anda butuh pompa tambang pasir untuk skala kecil–menengah, dengan pilihan ukuran dari pompa pasir mini 2½ inch sampai 6 inch ke atas, DICO punya beberapa keunggulan:

  • Banyak pilihan seri pompa pasir (mini, seri J, seri S, dan lainnya) dengan variasi diameter dan kemampuan ukuran partikel (misalnya 8 mm, 12 mm, hingga 20 mm).
  • Tersedia juga spare part lengkap: body pompa, impeller, kopling, dan komponen lain yang penting untuk perawatan jangka panjang.
  • Tim yang terbiasa melayani sektor konstruksi, pertanian, dan peralatan industri, sehingga mengerti kebutuhan lapangan, bukan sekadar angka di katalog.

Ingin memastikan pilihan pompa tambang pasir Anda sudah tepat? Kunjungi halaman produk pompa pasir DICO, lalu hubungi tim DICO lewat halaman kontak untuk konsultasi gratis. 

Jika ingin lihat solusi lengkap dari DICO, silakan mulai dari halaman utama DICO.

Bagikan

Artikel Terkait

Dapatkan Mesin Berkualitas untuk Bisnis Anda

Kami menyediakan berbagai mesin untuk kebutuhan di Industri Anda. Hubungi tim kami sekarang!

Artikel Lainnya

Lihat berita dan artikel terkini lainnya.